"Kalau cocoklogi masuk kurikulum sekolah, mungkin kita sudah punya 10 Einstein—tapi Einstein-nya sibuk hitung jumlah huruf nama artis buat ramal jodoh."
Apa hubungannya gara-gara bendera Belanda disobek jadi merah-putih dengan Proklamasi 1945? Atau kenapa gempa Lombok 2018 dikaitkan dengan lagu Baby Shark yang lagi viral? Selamat datang di dunia cocoklogi: tempat logika pensiun dini, dan khayalan dapat bonus 13! Yuk, telusuri 5 teori cocoklogi paling absurd yang bikin ilmuwan global geleng-geleng kepala!
Cocoklogi Ala Indonesia—Antara Mistis dan Bahan Meme
Jokowi 7 Tahun Lagi Jadi Raja Jawa?
Ada yang menghitung jumlah huruf "Joko Widodo" (11 huruf) dikurangi "Presiden RI" (9 huruf) = 2. Lalu 2 + 7 (angka mistis Jawa) = 9, dianggap pertanda ia akan "kembali" memimpin di tahun 2030.
Menurut ahli numerologi beneran, angka 9 di Jawa justru simbol kematian. Tapi, yah, yang penting cocok!
Tsunami Aceh 2004 Karena Lagu 'Iwak Peyek'?
Beberapa orang meyakini tsunami terjadi karena lirik lagu daerah Iwak Peyek yang artinya "ikan kecil dihantam ombak".
Padahal BMKG sudah menjelaskan tsunami dipicu gempa tektonik 9.1 SR, tapi jelas-jelas kurang viral ketimbang teori ikan peyek.
"Kalo gitu, lagu 'Despacito' harusnya bikin Spanyol kena tornado tiap hari dong?"
Kalah Pilpres = Jumlah Huruf Nama Sial?
Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019 kalah karena nama "Prabowo Subianto" (14 huruf) dianggap angka sial. Padahal, Jokowi juga 13 huruf—tapi mungkin 13 eh 14, beda tipis!
Di Pilpres 2024, nama "Ganjar Pranowo" (12 huruf) vs "Prabowo" (7 huruf) langsung jadi bahan ramalan. Mirip horoskop, tapi pakai kalkulator.
Kalau logika ini dipake, "Budi Doremi" (10 huruf) harusnya menang telak.
Virus Corona = Konspirasi Pembalasan Dendam Kuntilanak?
Di grup WhatsApp sempat ramai kabar bahwa COVID-19 adalah kutukan kuntilanak yang "tersingkir" karena pembangunan mal-mal modern.
"Virus ini berasal dari kelelawar, bukan dari pocong yang kesepian," kata dr. Tirta dalam podcast.
Gempa Bali Karena Patung GWK Diresapi Roh?
Sejak patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) selesai 2018, beberapa orang menghubungkan gempa kecil di Bali dengan "kemarahan roh leluhur" yang merasa terganggu.
Bali berada di ring of fire, gempa adalah hal normal. Tapi, yah, lebih seru nyalahin patung raksasa.
"Kalau patung Liberty bikin New York gempa, mungkin Amerika sudah punah sejak 1886."
"Cocoklogi itu kayak sambal—sedikit bikin makan enak, kebanyakan bikin diare akal sehat."
Boleh saja iseng hitung-hitungan angka atau bikin meme, tapi kalau sampai percaya buta, kita bisa kecolongan sama hoax dan ilmu palsu. So, next time ada yang bilang "gempa karena lagu dangdut," mungkin bisa dijawab: "Wah, berarti dangdut lebih sakti dari BMKG dong?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Plisss...
Jangan nyepam (spam), jangan promosi (apapun itu), jangan SARA, jangan OOT...
Mohon kerja samanya, berikan komentar yang berbobot dan bermanfaat bagi semua... ^^