Si ‘Perawan’ Di Lereng Merbabu


Dibatasi sejumlah gunung di antaranya Merbabu di sisi utara, Merapi di timur, Sumbing di barat serta perbukitan Menoreh di sisi selatan, membuat wilayah Kabupaten Magelang kaya akan wisata alam. Bahkan, mayoritas objek wisata andalan di wilayah ini, didominasi dari alam. Sebut saja Ketep Pass yang menjual panorama keindahan alam Gunung Merbabu dan Merapi. Kemudian air terjun Kedungkayang di Kecamatan Sawagan yang berbatasan dengan Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Tidak itu saja, Telaga Bleber di Kecamatan Grabag, air terjun Sekar Langit dan masih banyak lagi. Hampir semua objek wisata itu, menjual keindahan alam. Saking banyaknya objek wisata alam itu, belum semua digarap Pemkab Magelang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Salah satunya adalah Grenjengan (air terjun) Kembar di Dusun Citran, Desa Muneng Warangan, Kecamatan Pakis Magelang.

Padahal, keindahan alam dan air terjunnya tidak kalah dengan lainnya. Percikan air terjun yang membelah air terjun tebing, menyejukkan alam sekitar. Sayang, jalan menuju objek wisata ini, masih berupa tanah liat dan cukup berbahaya jika musim penghujan karena licin. Di sisi lain, belum adanya fasilitas pendukung seperti MCK, tempat parkir dan area pedagang juga membuat warga belum banyak yang berkunjung ke tempat ini. Meski demikian, saat libur akhir pekan atau sekolah, objek wisata ini banyak dikunjungi terutama pasangan muda mudi.

Jika berkunjung ke tempat ini, jangan heran jika masih sering mendengar kicauan aneka jenis burung yang berhabitat asli di Lereng Gunung Merbabu. Salah satunya Elang Jawa. Berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM), membuat habitat flora dan fauna di tempat ini sangat dilindungi.

Objek wisata ini sebenarnya sangat potensial dikembangkan. Selain masih asri, lokasinya juga mudah dijangkau dan dekat dari perkampungan penduduk. Dengan berjalan kaki saja, kita hanya butuh waktu sekitar 5 menit untuk sampai ke lokasi air terjun.


Sudarmono, salah satu tokoh masyarakat setempat sangat berharap, pemerintah daerah segera menggarap objek wisata itu. Sebelumnya, pihaknya bersama warga setempat, telah mengawalinya dengan membuka akses jalan dari setapak menjadi lebih lebar 1,5 sampai 2 meter, sejak pertengahan tahun 2010 lalu. “Selain itu, kami juga membuat jembatan sesek dari bambu di beberapa titik dan membelah bukit untuk mempermudah akses jalan para pengunjung,” katanya.

Dikatakan, objek wisata ini masih sangat 'perawan'. Karena itu, masih butuh penanganan lebih lanjut, untuk bisa bermanfaat bagi warga sekitar terutama dari sisi ekonomi. "Objek ini sebenarnya sangat indah pemandangannya. Apalagi, akses jalannya juga tidak terlalu curam seperti air terjun di tempat lain," terangnya.

Sementara Wisnu Harjanto, Camat Pakis mengatakan, pihaknya bersama TNGM memang tengah merintis Desa Muneng Warangan itu, menjadi salah satu desa wisata di Kabupaten Magelang. "Melihat potensinya, saya yakin jika digarap dengan betul, di masa yang akan datang akan menjadi salah satu desa wisata andalan di Kabupaten Magelang. Saat ini, kami masih terkendala jalan yang masih berupa tanah liat. Hal lainnya, fasilitas penunjang untuk pengunjung juga belum ada," imbuhnya.








 *.:。✿ Don't forget to come back again ✿.。.:*






Visit Wahyudi Blog !


2 komentar:

  1. Bagus banget air terjunnya.. ^^
    Pengembangan yang dilakukan sejak awal harus berbasis responsible tourism, supaya tidak seperti obyek wisata alam lain yang tercemar karena arus mobilitas wisatawan yang tinggi.

    BalasHapus

Plisss...
Jangan nyepam (spam), jangan promosi (apapun itu), jangan SARA, jangan OOT...

Mohon kerja samanya, berikan komentar yang berbobot dan bermanfaat bagi semua... ^^

Artikel Unggulan

Panduan Makan Sehat bagi Generasi Z: Tips Mudah untuk Menjaga Energi dan Kesehatan

Menjaga Kesehatan dan Energi saat Berlatih: Nutrisi Penting untuk Atlet Generasi Z Gaya hidup aktif dan olahraga merupakan hal yang sangat p...

Paling Populer dalam Sebulan