Secara umum, Islam memperbolehkan umatnya menerima hadiah dari orang lain, termasuk hadiah yang diterima pada hari Valentine. Namun, dalam hal ini, penting untuk mempertimbangkan apakah hadiah tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip Islam atau tidak.
Hadiah seperti cokelat Valentine pada dasarnya tidak melanggar ajaran Islam, asalkan tidak terkait dengan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan agama, seperti perayaan hari Valentine yang bersifat sekuler dan biasanya dikaitkan dengan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti berduaan, bermesraan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, jika seseorang menerima hadiah cokelat Valentine, mereka harus memastikan bahwa menerima hadiah tersebut tidak melanggar prinsip-prinsip ajaran Islam dan tidak mempengaruhi keyakinan mereka. Dalam hal ini, lebih baik berkonsultasi dengan ulama untuk memastikan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan ajaran Islam.
Lalu, Bolehkah Umat Islam Menerima Hadiah atau Coklat Valentine? Inilah Pandangan Buya Yahya yang Mengejutkan
Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang akan diperingati pada 14 Februari 2023. Pada hari tersebut, banyak orang yang berbagi hadiah sebagai bentuk kasih sayang kepada orang yang mereka cintai. Sejarah Hari Valentine berasal dari bangsa Romawi Kuno sebagai cara untuk memperingati kematian seorang pendeta bernama Santo Valentine. Saat ini, tidak hanya masyarakat katolik yang merayakan, tetapi semua orang turut meramaikan acara tersebut.
Hal ini memunculkan pertanyaan, bagaimana pandangan Islam tentang perayaan Hari Valentine? Apakah umat Islam boleh merayakan hari tersebut? Apabila seorang muslim menerima hadiah berupa cokelat dari orang yang merayakan Hari Valentine, apakah boleh menerima hadiah tersebut?
Buya Yahya, seorang ulama menjawab pertanyaan ini melalui salah satu kajian di kanal YouTube Al-Bahjah. Beliau menegaskan bahwa umat Islam sebaiknya tidak ikut memeriahkan perayaan Hari Valentine karena hal ini bukan merupakan budaya umat Islam. Umat Islam hanya memiliki satu hari kasih sayang, yaitu hari sambungan dengan Rasulullah SAW.
Buya Yahya menyatakan bahwa kisah tentang Hari Valentine adalah kisah mengagungkan santo yang bukan dari agama Islam, sehingga umat Muslim sebaiknya jangan ikut-ikutan merayakan perayaan tersebut. Ini merupakan termasuk kebatilan yang harus dihindari.
Menurut Buya Yahya, umat Muslim memiliki Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kasih sayang yang sesungguhnya, termasuk kasih sayang terhadap binatang. Oleh karena itu, umat Muslim tidak perlu ikut-ikutan memeriahkan perayaan Hari Valentine yang bukan merupakan budaya mereka.
Secara keseluruhan, perayaan Hari Valentine bukan merupakan hal yang dianjurkan bagi umat Islam. Sebaiknya mereka tidak ikut terbawa dan menghindari memeriahkan perayaan tersebut. Kasih sayang yang sejati diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan sudah cukup bagi umat Muslim untuk memperingati hari kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Plisss...
Jangan nyepam (spam), jangan promosi (apapun itu), jangan SARA, jangan OOT...
Mohon kerja samanya, berikan komentar yang berbobot dan bermanfaat bagi semua... ^^